Quote~

"Everything we do is right, even when it's wrong. There's always a lesson to be learned" -Till We Meet Again

Jumat, 25 Februari 2011

Paris Seindah Jakarta (Part 2)

"Ayo sayaang, kamu gak mau mama tinggal kan?" teriak mama. "Lebih baik aku ditinggal aja" kataku dalam hati "Iya maah tunggu" jawabku. "Wooy, cepetan dong! lelet banget sih jadi cewek!" teriak Reza. "Diem lo, bacot!" kataku, tak kalah keras. Aku menuruni tangga dengan cepat. "Akhirnya keluar juga, ngapain sih lo, lama banget!" omel Reza. "Biasa aja dong!" jawabku. Lalu akhirnya, aku, mama, Reza, dan tante Luwy berangkat, diperjalanan aku sangat takjub dengan keindahan Paris, dan Reza terus saja mengejekku. "Gak pernah keluar negri yaa?" tanyanya, mengejekku. "Perlu gue jawab?" tanyaku balik. "Ya perlu lah, orang gue nanya!" katanya. "Oooh, kirain cuma mau ngejek gue!" kataku. "Tentu saja mengejek iya, hahaa" katanya tertawa puas. "Za, kamu jangan ngejek Tara terus dong, kamu tuh harusnya baik sama dia" kata Tante Luwy. "Iya iya" kata Reza gak semangat. Sesampainya di tempat tujuan, mama dan Tante Luwy langsung pergi shopping dan meninggalkan aku dan Reza. "Za, kamu ajak Tara keliling-keliling Eiffel yaa, dia pengen banget ngeliat Eiffel" kata mamaku. "Iya tante, aku akan ajak dia" jawab Reza. "Tumben lo baek ama gua, gara-gara ada nyokab gue yaa?"tanyaku, sewot. "Udahlah, lo nikmatin aja, kalo gak ada gue juga lo gak akan bisa jalan-jalan ke Eiffel, karena lo masih orang baru di Paris!" jelasnya. "Gue gak akan bisa menikmatinya!" kataku dan langsung pergi. "Heh, tunggu! lo mau kesasar apa? lo kan belum tau daerah sini!" teriak Reza, melarang aku pergi. "Lo sekarang harus nurut sama gue, karena nyokab lo nitipin lo sama gue, jadi kalo lo kenapa-napa gue juga yang akan dapet masalah!" lanjutnya. "Malah itu tujuan gue" jawabku singkat. "Ya udah sana pergi sendiri, nanti gue tinggal bilang sama nyokab lo kalo lo mau jalan-jalan sendiri dan gak mau jalan bareng gue" katanya dan pergi meninggalkanku. Lalu aku memutuskan untuk benar-benar jalan-jalan di Eiffel sendirian, gak lama setelah aku berjalan aku bertemu dengan sekelompok orang asing, mereka menyapaku dengan bahasa Perancis, aku gak menjawab apa-apa dan langsung pergi, tapi satu diantara mereka menarik tanganku, lalu aku berteriak "HELP... HELP.." lalu tiba-tiba ada orang yang melepaskan tanganku dari orang itu, ketika aku melihat orang itu ternyata orang itu adalah Reza. Reza dan orang itu bertengkar dengan menggunakan bahasa Perancis dan akhirnya mereka berkelahi, aku yang bingung hanya bisa berteriak minta tolong tapi gak ada yang mendengar, Eiffel sedang sepi saat itu. Tapi, gak lama kemudian, beberapa polisi Perancis datang dan melerai Reza dan mereka, tapi Reza dan orang-orang itu harus dibawa ke kantor polisi. Aku menangis saat itu. "Hiks.. Hiks.." "Udahlah, lo gak usah nangis" kata Reza. "Gimana gue gak nangis, gue gak pernah liat orang berantem sebelumnya" kataku sambil menangis. "Gue itu cowok Ra, jadi udah tugas gue ngelindungin cewek, walaupun cewek itu nyebelin minta ampun" jelasnya sambil tersenyum. "Hah? Reza yang nyebelin ngomong kaya gitu? Cowok yang gue pikir sifatnya keras, bisa ngomong kaya gitu?" kataku dalam hati sambil menengok ke arah Reza dan bertemu tatap dengan Reza. Saat itu, aku mengingat, Doni.

Bersambung....

NB: tunggu Part ke-3 nya yaaa, dalam waktu dekat ini kok :) Thanks udah baca ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Pink Transparent Star